Sebuah tantangan besar bagi negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi tahun 2010 telah menanti. Dalam hitungan bulan, ASEAN Free Trade Area (AFTA) tengah dipersiapkan konsepnya dengan matang, setelah menjadi hasil kesepakatan dari negara-negara yang tergabung dalam ASEAN unutk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dan menjadikan ASEAN sebagai salah satu pihak yang berpengaruh pada perdagangan dunia. Tidak hanya mengedepankan satu aspek saja, setidaknya ada lebih dari 12 aspek atau sector yang akan disentuh oleh AFTA antara lain produk berbasis argo, perjalanan udara, E-ASEAN, elektronik, perikanan, produk berbasis kayu, dan yang tidak kalah penting adalah sector kesehatan karena sector inilah yang tidak akan lepas dari dunia social kemasyarakatan, sehingga akan timbul pertanyaan apakah pelayanan kesehatan Indonesia sudah siap secara pelayanan dan infrastruktur dalam menghadapi AFTA 2010? Sudahkah kita menemukan solusi dari permasalahan yang ada? Sudahkah kita menemukan siasat yang baik dalam menghadapi AFTA 2010? Pertanyaan tersebutlah yang harus kaji bersama.
Masalah kesehatan di Indonesia begitu kompleksnya, ibarat kita menemukan jalan yang penuh cabang dan hanya sedikit yang berujung. Dari segi pelayanan dan infrastruktur perumah sakitan, akan kita lihat begitu minimnnya rumah sakit di Indonesia yang mampu memberI layanan berkualitas dan efisien. Padahal, pemerintah negara-negara ASEAN membuat kebijakan yang mendorong rumah sakit meraih konsumen dari negara lain. Hal ini yang akan menjadi salah satu tantangan ke depan bagi bangsa ini, padahal kita tahu bahwa Malaysia dan Singapore selalu menjadi rujukan pengobatan pasien-pasien dari Indonesia karena pelayanan yang bagus, adanya kepastian harga, dan efisien dalam pengeluaran biaya. Masyarakat mencari layanan kesehatan berkualitas dan efisien bukan layanan yang mahal dan hasil yang tidak memuaskan. Hal inilah yang perlu direnungkan karena hakikat sebuah pelayanan adalah kita mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang lain. Butuh koreksi, restrukturisasi manajemen dan layanan kesehatan serta pengawasan yang kuat untuk upaya peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat. Bila hal ini dilakukan secara menyeluruh, alhasil tidak hanya terjadi perbaikan mutu pelayanan dan infrastruktur di rumah sakit rujukan nasional serta daerah tetapi juga sampai ke pelosok tanah air. Hal ini bukan hanya mimpi belaka, tapi sebuah tekad untuk usaha mewujudkannya.
Permasalahan sumber daya tenaga kesehatan juga tidak akan lepas dari focus dunia kedokteran Indonesia saat ini. Salah satu profesi yang paling dekat dengan bidang kesehatan adalah dokter. Proses aplikatif dari kompetensi minimum dokter yang telah ditetapkan tingkat internasional sampai saat ini belum terlihat. konsep yang dikenal dengan tujuh kompetensi minimum yang harus dicapai oleh semua lulusan dokter telah dicanangkan dengan matang oleh The Institute for International Medical Education (IIME). Tujuh butir standar kompetensi minimum tersebut adalah (1) professional values, attitudes, behavior and ethics, (2) scientific foundation of medicine, (3) clinical skills, (4) communication skills, (5) population health and health systems, (6) management of information, (7) critical thinking and research. Ketujuh aspek ini disebut dengan Global Minimum Essential Requirements (GMER). Analisis dalam menghadapi AFTA 2010 adalah bagaimana menyiapkan dokter-dokter Indonesia yang bisa bersaing di level internasional, dan itu semua akan terjawab jika kita mulai mencari akar permasalahan yang bisa kita cari solusinya. Jika kita lihat, permasalahan ini berakar dari system pendidikan kedokteran yang harus dievaluasi dan disesuaikan kompetensinya sehingga bisa berkiblat pada tujuh kompetensi minimum dokter tersebut. Jika dilihat dari poin per poin dari tujuh kompetensi minimum dokter tersebut, tidak hanya mengedepankan kemampuan atau ability dalam hard skill dan teori, tetapi bagaimana seorang dokter bisa menguasai soft skill dasar yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, mulai dari komunikasi dasar dan etika profesi.
Ada tiga aspek yang kita pandang berkaitan dengan usaha peningkatan mutu sumber daya dan profesionalitas tenaga kesehatan di era global. Pertama, aspek analisis tantangan tenaga kesehatan di era global. Salah satu imbas adanya AFTA 2010 (Asean Free Trade Area) adalah semakin luasnya aspek perdagangan dunia. Aliran perdagangan yang terjadi tidak hanya aliran barang publik, tetapi juga perdagangan jasa termasuk jasa tenaga kesehatan yang dapat mengakses dengan bebas ke berbagai negara. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah perlu mengembangkan standar kompetensi untuk penyiapan skills dan endurance tenaga kesehatan lebih baik lagi.
Kedua, aspek proses pengembangan SDM kesehatan. Satu hal yang perlu diperhatikan untuk menyesuaiakan perkembangan dunia adalah dengan meningkatkan akses informasi dunia luar sehingga akan menghasilkan lulusan-lulusan yang mempunyai cakrawala berpikir yang luas dan terbuka dengan perkembangan dunia luar. Perlu juga menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan di luar negeri untuk memaksimalkan usaha tersebut. Ketiga, melakukan berbagai inovasi sistem pembelajaran yang memudahkan mahasiswa memahami ilmu kedokteran dengan lebih tersistematis dan komprehensif. Selain itu, kontrol kualitas perlu dilakukan dengan proses assesment yang bagus dan objektif.
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa syarat mutlak modal para tenaga kesehatan khususnya dokter untuk mampu bersaing di era global adalah penguasaan skills yang spesifik dan memenuhi standar kompetensi pelayanan yang mengacu pada standar pelayanan yang digunakan oleh semua negara. Tanpa penyesuaian diri dan kerja keras, mungkin kita akan terdepak oleh tenaga-tenaga kesehatan ’produk asing’ yang lebih terampil dan mempunyai kompetensi khusus di bidangnya. Tentunya ini adalah tantangan besar bagi kita apakah kita mampu menghadapi terjangan arus globalisasi di bidang kedokteran dan sudah seberapa jauh persiapan kita menghadapi tantangan itu?! Viva kesehatan indonesia!!!